Memerah ASI adalah mengeluarkan ASI dari payudara baik dengan tangan (yang biasa dikenal dengan teknik marmet) dan menggunakan alat pompa ASI baik yang manual ataupun elektrik. Berikut adalah tipsnya agar proses memerah ASI menyenangkan dan hasil perahnya banyak.
Tidak terasa Januari hampir berakhir, saya mulai bersiap-siap karena pertengahan Maret akan kembali bekerja. Meskipun jarak kehamilan pertama dan kedua cukup jauh , perlengkapan yang dibutuhkan untuk memerah dan menyimpan ASI masih bisa digunakan dengan baik. Namun, ada satu masalah yang membuat saya bingung, yaitu masalah pemilihan dot bayi untuk pemberian ASIP.
Urban Mama pasti pernah merasakan kondisi di mana menyusui bukanlah hal yang mudah, bahkan ada yang penuh tantangan. Ada beragam cerita seputar perjuangan menyusui dan setiap ibu pasti menghadapi tantangannya masing-masing, begitu pula dengan saya.
Ada kalanya Kafi (2 tahun) dan Janna (10 bulan) menangis bersamaan. Saat itulah, peran suami sangat diandalkan, sementara saya menyusui dan menenangkan si kakak, suami akan menyiapkan ASI perah untuk si bungsu sambil menggendongnya.
Breastpumping with fun. Sebagian ibu menyusui yang bekerja atau mama yang sering beraktivitas di luar rumah pasti ingin tetap memberi bayinya ASI hingga dua tahun. Namun, kadang keinginan ini sulit tercapai karena ada kendala saat menyediakan ASIP untuk bayi di rumah.
Ada bermacam-macam cara untuk memberikan ASIP pada bayi. Saya pribadi memilih untuk menggunakan dot dan botol susu. Kriteria botol susu yang saya pilih adalah yang BPA Free dan mudah dibersihkan.
Tetap menyusui anak-anak langsung hingga mereka berusia dua tahun, salah satu impian terbesar saya sebagai ibu. Dengan menyusui langsung, saya merasa lebih dekat dengan buah hati meski tidak bisa setiap saat berada di dekat mereka.
Bersyukur saya mendapatkan kesempatan untuk menyusui ketiga anak saya. Mulai anak pertama saat pengetahuan saya tentang ASI masih sangat sedikit, tetapi saya tetap berusaha untuk ASI eksklusif. Lalu ketika anak kedua persiapan sudah makin matang dan ilmu sudah makin banyak, saya sudah menyiapkan banyak stok ASI sebelum kembali bekerja dan sudah makin mengerti soal manajemen ASIP.
Cukup sulit menemukan format surat keterangan menyusui di internet. Bahkan, jasa untuk membuatkan surat keterangan dokter bagi ibu menyusui juga masih belum lumrah di sejumlah klinik maupun rumah sakit Jakarta. Setidaknya itulah yang saya alami saat tahun lalu mempersiapkan perjalanan dinas luar negeri.