Untuk mengimbangi minat baca Albert pada buku-buku bertemakan ilmu pengetahuan, saya mencoba menyediakan buku-buku cerita fiksi. Salah satu buku yang menarik perhatian saya adalah Gangsta Granny karya David Walliams.
Salah satu kebiasaan kami untuk mengisi waktu luang adalah bermain kartu atau permainan papan. Sebenarnya kami memulai hal ini secara tidak sengaja dan lama-kelamaan menjadi semacam tradisi. Rasanya seru sekali bermain bersama sekeluarga sambil tertawa-tawa dan seru sekali saling mengalahkan.
Buku ini berisikan delapan cerita yang unik berlatar belakang keindahan alam di Raja Ampat. Anak-anak bisa membaca dan belajar tentang nilai-nilai persabahatan, pantang menyerah, dan akan membuat mereka lebih mengenal serta mencintai Indonesia.
Dalam film Kulari ke Pantai, penonton akan diajak menjelajah Pulau Jawa sepanjang lebih dari 1.000 kilometer melalui sebuah perjalanan darat yang mengasyikkan dan penuh kejutan. Kira-kira seperti apa ya? Penasaran!
Bicara pendidikan anak memang tak ada berhentinya, ya? Ditambah tahun ini saya lagi bingung berat, apakah anak sulung saya (Kami) harus mengulang TK atau lanjut ke SD?
Kisah bajak laut dan kemilau harta karun di dasar laut tentunya menjadi salah satu cerita yang menarik untuk Albert. Ia mengenal cerita-cerita semacam ini dari buku-buku dongeng, film-film ilmu pengetahuan, atau film kartun favorit tentang bajak laut. Tak heran kalau Albert sangat bersemangat saat saya ajak mengunjungi Marine Heritage Gallery.
Memang, separation anxiety umumnya ditemui pada anak-anak usia balita, namun ternyata sangat mungkin juga ditemui pada anak usia sekolah bahkan remaja. Kejadian ini membuat saya berpikir ulang bahwa ternyata semakin anak tumbuh besar dan semakin luas rentang jenis emosinya, maka separation anxiety pun berubah bentuk dan rupa.
Nyatanya memang harus telaten, kontinyu dan sangat istiqomah untuk mengajak anak latihan berenang seminggu sekali. Berikut beberapa tips yang harus Urban Mama dan Papa perhatikan sebelum, saat, dan sesudah mengajak anak berenang.
Sebagai orangtua, tentunya kita mengharapkan anak-anak dalam hal ini remaja agar sehat secara fisik dan mental. Namun, karena kesibukan serta mungkin kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan fisik serta sisi emosional anak, terkadang terjadi ketidakseimbangan antara kesehatan fisik dan mental tersebut.
Anak zaman now itu katanya dekat dengan stres. Penyebabnya beragam, jadwal sekolah dan kegiatan yang padat, tingginya ekspektasi akademis, dan juga pengaruh media sosial. Sungguh sesuatu yang lumrah. Namun, setelah kondisi itu dirasakan oleh anak sulung saya, perhatian saya langsung beralih.