Rindunya saya dengan panggilan ini. Walaupun dalam hati lebih senang dipanggil agashi (gadis perawan) tetapi apa daya, jika sudah menggendong anak otomatis akan naik pangkat menjadi ahjuma.
Choi Mun Jeong adalah salah satu teman saya di sana. Kami bersama mengantarkan anak-anak ke preschool. Mun Jeong memiliki dua anak perempuan usia 3,5 tahun dan 1,5 tahun yang sangat aktif. Saya takjub sekali dengan Mun Jeong yang lincah dan cekatan. Menyiapkan keperluan suami berangkat ke kantor, memandikan anak-anak lalu mengantar mereka ke sekolah. Saya tidak bisa membayangkan repotnya dia ketika memakaikan baju anak-anaknya. Saya dengan satu anak saja sampai berkeringat dan tidak terhitung berapa kali berteriak ke Chila ketika sedang memakaikan baju. Apalagi jika sedang musim dingin, sesi memakai baju anak menjadi sangat merepotkan. Dimulai dari popok, pakaian penghangat longjohn, baju, jacket, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki dan sepatu boots dalam kondisi anak tidak bisa diam dan lari ke sana kemari. Tidak jarang Chila berontak ketika didudukan ke dalam stroller. Sering kali saya sudah merasa lelah sebelum pergi dan tidak lagi memperhatikan penampilan saya lagi.
Hal itu tidak berlaku pada Mun Jeong. Dengan dua anaknya yang juga super aktif, dia tetap berpenampilan cantik rapih lengkap dengan eye linernya! Diam-diam saya melihat penampilan saya ketika bersama-sama jalan mendorong stroller ke sekolah anak. Rambut awut-awutan, hanya mengoleskan bedak dan lipstik seadanya sampai hanya memakai kaos tidur belel yang untungnya tidak terlihat karena memakai jaket. Sejak itu, saya mencoba belajar untuk bisa menyempatkan diri berpenampilan rapi jika keluar rumah, setidaknya menyisir rambut saya.
Ahjuma Korea juga selalu mengajarkan sopan santun kepada anaknya. Tata bahasa Korea memang membedakan bagaimana cara berbicara dengan yang lebih tua atau muda. Untuk usia lebih tua mereka harus menggunakan kata-kata yang berakhiran 'hamnida', sedangkan jika berbicara dengan yang lebih muda tidak perlu menggunakan akhiran atau cukup dengan akhiran 'yeyo yeyo'. Anak-anak juga diajari untuk selalu 'insaheyo', membungkuk ketika bertemu dengan yang lebih tua dan mengucapkan salam.
"Jeon Si Yu!"
Apabila nama lengkapnya sudah disebut oleh ibu, anak-anak sudah tahu jika ibunya sedang marah. Saya membayangkan sungguh repot marah seperti itu untuk ibu-ibu di Indonesia karena nama-nama anak Indonesia panjang apalagi ditambah dengan marga.
Kekaguman saya dengan para ahjusi pun tidak kalah besarnya. Ahjusi adalah pasangan ahjuma yang tidak lain suami mereka. Konon katanya, seperti yang juga ada dalam drama Korea, pria Korea itu romantis benar adanya. Keromantisan para ahjusi ditunjukan dengan luar biasanya bantuan mereka untuk para ahjuma. Di akhir pekan, anak-anak akan bersama para ahjusi untuk memberi waktu pada ahjuma agar dapat beristirahat. Toilet pria di Korea tidak jarang dilengkapi juga dengan changing table. Di dalam ruang menyusui pun selalu terlihat para ahjusi membantu ahjuma mengganti popok. Ruang menyusui di Korea biasanya mempunyai bilik-bilik tertutup untuk menyusui, sehingga laki-laki bisa ikut masuk di area ganti popok. Mereka pun selalu memperlihatkan kemesraan mereka di depan anak-anaknya. Mereka sering berpelukan dan memanggil mesra pasangannya. Panggilan untuk suami istri biasanya 'chagia' yang artinya 'darling' atau 'sayangku'. Anak-anak tidak kalah romantisnya, mereka senang sekali berucap "Omma, sarangheyo" (I love you mom). Memang tidak ada yang lebih baik bagi anak-anak selain tumbuh besar melihat para orang tuanya saling mencintai.
Tiga tahun berteman dengan para ahjuma yang kuat, lincah, cantik dan penuh kasih sayang membuat saya belajar banyak. Semoga saya bisa mengambil contoh-contoh yang baik dari para ahjuma.
Hello MommyMinjee!
Seneng banget deh baca blog nya, inspiratif dan bikin lebih semangat untuk cepet2 susul suami ke korea.
Saya rencananya akan susul suami akhir tahun ini, boleh minta alamat email MommyMinjee? Ada beberapa hal yang ingin saya tanya2, semoga tidak keberatan untuk sharing pengalamannya ya moms! :)
Terimakasih banyak sebelumnya & salam kenal!
seneng bgt baca kisah ini, copas ama aq yg punya 2bocah, 4,5th laki2 n 1th perempuan, bedanya aq harus ambil keputusan menjaga 2 anak langsung krn anak yg ke2 ga mau mimi asip dengan media apapun,so ga ada pilihan lain.. tentang anak yg aktif,sama bgt,teriakan "gesekan biola rusak"ku kaga mempan sama sekali,aq sendiri malu ama suara indahku ituhh,huhuhu, mohon saran dong mamas...caranya gimana ya,anak kita itu tau kalo emaknya lagi marah? btw tentang dandan, aq sih seikhlasnya aja,kadang inget kadang lupa,banyak lupanya sih hihihih :) tq moms
inspiring :) beda bgt ya sm aku stttt biasa pke daster kumel rambut di jepit lupa ga bedakan alhasil ketuker mana nyonyah dan mana asisten T_T
tfs ya, mommy minjee. seneng deh baca kisah2 parenting dari negara lain. ternyata bener ya, pria korea romantis, kirain cuma di film aja hihihi..
Terimakasih mama semua sudah mau baca dan komen ya.. Espesially anda darusman yang masi single tapi bikin account di urban mama supaya bisa komen.. Hahaha.. Daebak!