Belajar Menjaga Kebersihan Tubuh

Selepas usia balita, saya meminta agar Albert mengurus sendiri hal-hal yang berhubungan dengan tubuhnya, seperti mandi sendiri, pakai baju sendiri, dan menyelesaikan urusannya di toilet tanpa bantuan atau pengawasan dari saya. Tentunya ini tidak bisa instan, sekali dicoba langsung beres! Saya sudah mulai mengajarinya secara perlahan-lahan sejak ia masih balita, misalnya dengan menyebutkan bagian-bagian mana saja yang harus mendapatkan perhatian ekstra saat mandi, memintanya mencoba menggosok bagian-bagian tubuhnya, sampai mencoba memintanya mandi sendiri dan memeriksanya saat sudah hampir selesai, apakah masih ada sabun yang tertinggal, apakah semua bagian tubuhnya sudah dibersihkan dengan baik, dan apakah ia sudah bisa mengelap tubuhnya dengan handuk sampai benar-benar kering. Agar bisa mandi dengan bersih tentunya diperlukan banyak latihan dan kita juga perlu mengingatkan berulang kali. Waktu mandi jadi lebih lama dan biasanya kamar mandi akan penuh busa sabun, karena lebih seru kalau banyak busanya, menurut Albert.

Akhir-akhir ini saya menerapkan peraturan baru agar Albert langsung mandi sepulang sekolah. Biasanya ia hanya saya minta untuk cuci muka, tangan, dan kaki saja setibanya di rumah. Apa alasannya? Pertama karena Albert suka mengeluh ada semacam bentol-bentol di siku tangan dan kakinya yang gatal dan tidak hilang-hilang. Selain itu, saya sering mendengar kabar ada saja teman sekelasnya yang tidak masuk karena sakit seperti demam, diare, atau flu. Namanya anak sekolah, pasti ada saja virus dan kuman penyakit yang berputar-putar di kelas, belum lagi kalau kebetulan daya tahan tubuh si anak sedang lemah. Tampaknya makin lama kuman makin kuat dan bermacam-macam saja jenis penyakit yang muncul. Padahal sayang kalau sakit dan harus lama istirahat di rumah, pasti Albert bisa ketinggalan banyak pelajaran di sekolah.

Oleh karena itulah saya mengajak Albert untuk memberikan perhatian ekstra pada kesehatan dan kebersihan tubuhnya. Tidak hanya mengonsumsi makanan yang bergizi, tetapi juga dengan mandi dan mencuci tangan secara benar. Maklum saja, anak-anak biasanya masih senang bermain air dan busa sabun, serta malah kadang asal-asalan saat menggosok tubuhnya. Di kamar mandi saya selalu menyediakan sabun kesehatan dalam bentuk sabun cair agar lebih praktis dan higienis dibandingkan dengan sabun batang. Namun yang saya perhatikan, Albert cenderung tambah-tambah sabun terus agar banyak busa yang dihasilkan. Akibatnya mandi malahan tidak selesai-selesai karena sulit membersihkan sabun yang menempel di tubuh dan kamar mandi jadi licin sehingga berbahaya.

Untunglah sekarang ada Lifebuoy shower gel concentrate, sabun gel konsentrat yang pemakaiannya #CukupSatuTetes untuk menghasilkan busa yang cukup melimpah cukup untuk seluruh tubuh. Satu tetes Lifebuoy shower gel concentrate ini mengandung Active Naturol Shield yang 10 kali lebih baik untuk melindungi kuman. Walau berbusa melimpah, tetapi Lifebuoy shower gel concentrate ini mudah dibilas dan tidak meninggalkan rasa licin di tubuh. Bonusnya adalah wangi yang segar dan tahan lama, cocok untuk anak aktif dan mudah berkeringat seperti Albert. Selain itu, sabun dalam bentuk gel konsentrat ini juga enak untuk dibawa-bawa karena tidak mudah tumpah. Cocok juga untuk dibawa mandi setelah les berenang.

Dengan terus mengingatkan agar menjaga kebersihan tubuhnya, sekarang Albert tampak mulai sadar pentingnya hal ini. Katanya, “Lebih enak kalau pulang sekolah langsung mandi, karena terasa lebih segar!” Wah senang ya kalau si kecil sudah bisa diajak bekerja sama menjaga kebersihan tubuh...