Ada penelitian yang menyatakan bahwa media sosial seperti Instagram dapat membuat penggunanya merasa rendah diri bahkan berujung depresi. Saya malah merasa sebaliknya.
Menjadikan hari spesial orang yang kita sayangi berkesan kadang memang butuh usaha. Ada yang mempersiapkannya jauh-jauh hari, ada pula yang hanya merayakan secara sederhana dengan makan malam bersama keluarga. Apapun itu, sesuatu yang diberikan dengan tulus dari hati pasti membuat orang yang kita sayangi bahagia.
Meski sepertinya hanya melipat-lipat, origami ternyata punya sisi belajar yang cukup banyak untuk anak-anak. Origami melatih anak tentang akurasi bentuk, meningkatkan konsentrasi, kemampuan motorik halus, berpikir logis, dan analitis.
Juli lalu saat saya menikmati 'me-time' di salah satu mal di Jakarta, saya teringat akan sebuah tempat wisata baru tepat di sebelah mal yang sedang saya kunjungi.
Anak sulung saya pernah mengatakan kalau ada akuarium yang baru di buka di dalam mal tersebut. Karena penasaran, saya pun akhirnya menuju akuarium tersebut, Jakarta Aquarium.
Mengapa kita melakukan perjalanan bersama keluarga? Dan mengapa kita harus menuliskannya? Salah satunya agar kelak anak kita bisa membacanya. Lalu bagaimana cara menulis artikel perjalanan keluarga dengan cara yang menarik?
Mungkin si kecil pernah berkata, “Kalau uang Mama habis, kan tinggal ambil saja di ATM!” Anak-anak yang pernah melihat orangtuanya mengambil uang di ATM akan mengira ATM sebagai sumber uang. Kita perlu memberikan pengertian bahwa uang yang kita ambil di ATM adalah uang tabungan kita sendiri, yang didapat dari hasil bekerja.
Salah satu me-time favorit saya adalah menikmati breakfast in bed. Sebagian orang mungkin ada yang horror duluan mendengar deskripsi makan sarapan di tempat tidur, biasanya karena takut berantakan. Sebagai seorang ibu, saya sangat menikmati sesekali breakfast in bed karena rasanya seperti 'dimanjakan'.
Di TK anak-anak saya, ada acara hari profesi. Selain anak-anak diminta mengenakan kostum aneka profesi, juga didatangkan narasumber dari berbagai profesi, jadi anak-anak bisa lebih mengenal cita-cita mereka. Cara lain untuk mengenal profesi yang dicita-citakan adalah dengan membaca buku.
Banyak orangtua yang sering kali “menyalahkan” benda lain dan memberikan hukuman pada benda tersebut. Terdengar sepele memang. Tujuannya agar anak tidak menangis serta terkesan tidak salah dan menjadi sedih dalam proses belajarnya. Tetapi, apakah cara ini tepat?
Sama seperti anak-anak pada umumnya, dulu Bagas suka menonton Youtube lewat tablet pribadi miliknya, setiap hari selama beberapa jam. Sekarang Bagas sudah tidak lagi memegang gadget untuk menonton Youtube. Buku bacaan bergambar atau ensiklopedia hewan menjadi favoritnya.