Meluangkan Waktu untuk Berolahraga

Tidak sempat berolahraga? Masa sih?

Membaca artikel Ninit Yunita tentang kembali berolahraga di sini membuat saya -yang juga sempat berhenti berolahraga saat puasa sampai dua minggu sesudah Lebaran- kembali semangat untuk olahraga. Apalagi tanggal 9 September mendatang adalah Hari Olahraga Nasional, sepertinya ini memang saat yang tepat untuk saling mengingatkan tentang pentingnya berolahraga.

Sebagai mama yang sibuk dengan beragam urusan rumah tangga dan lain-lain, seringkali kita mengeluh tidak punya waktu untuk kegiatan yang satu ini. Saya pun demikian, namun kesadaran akan pentingnya berolahraga serta kebiasaan yang sudah terbangun sejak beberapa bulan terakhir membuat saya kurang-lebih bisa menyempatkan diri untuk berolahraga dengan keterbatasan waktu yang dimiliki. Sebagai seorang mama, waktu saya tidak terlalu banyak untuk berolahraga ke pusat kebugaran yang berada di mall. Jadi saya memilih untuk melakukan olahraga di studio senam terdekat dan tentu saja di rumah dan di mana pun yang memungkinkan saya untuk berolahraga. Hal-hal yang biasa saya lakukan dalam meluangkan waktu untuk berolahraga:

1. Jalan kaki. Menurut saya, ini paling efektif. Dalam sehari, sesibuk-sibuknya kita, pasti ada kesempatan untuk berjalan kaki. Kalau tidak ada? Ya cari-cari kesempatan. Misalnya, pagi-pagi saya biasa diantar oleh suami ke tukang sayur yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumah, namun akhir-akhir ini saya lebih suka berjalan kaki. Selain pagi hari udaranya masih segar, jalanan pun belum terlalu ramai. Saat pergi keluar rumah untuk mengurus beberapa hal sekaligus, jika jarak lokasinya tidak terlalu berjauhan, saya usahakan untuk berjalan kaki, misalnya habis antar anak sekolah, lalu pergi mengirimkan barang, mampir ke supermarket beli sabun, jalan lagi ke kantor PAM untuk bayar air, dan seterusnya. Sulit? Kalau sudah terbiasa sih tidak sesulit itu.

2. Melakukan gerakan body-language (BL) saat sedang menunggu. Saat antri di bank, ATM, dan lainnya dalam posisi berdiri, praktekan saja beberapa gerakan BL yang dijamin jika dilakukan secara rutin akan berdampak cukup signifikan buat perut. Caranya, tegapkan badan, rapatkan kaki, ratakan perut lalu tahan beberapa detik, jangan lupa untuk mengencangkan bagian paha dan otot-otot sekitar organ kewanitaan dengan cara mengkontraksikan otot-otot paha dalam dan sekitarnya selama beberapa detik, lalu ulangi sampai 10 kali. Bisa dilakukan sambil menyetrika juga lho, alih-alih menggunakan tempat duduk, sesekali lakukan gerakan BL tersebut sambil berdiri.

3. Olahraga di rumah atau di kantor, kapan saja. Anak-anak sudah berangkat ke sekolah, suami sudah ke kantor, masak sudah selesai dan sedang menunggu cucian di mesin cuci? Gunakan waktu tersebut untuk melakukan olahraga apa saja. Bisa sambil nonton video aerobik, zumba, bahkan yoga. Lakukan sesempatnya, tapi lebih baik gunakan waktu minimal misalnya 15-30 menit setiap hari. Bagi yang bekerja kantoran, saat berada di kantor gunakan waktu istirahat makan siang untuk melakukan gerakan-gerakan olahraga, atau naik turun anak tangga selama beberapa menit. Mudah kok, hanya perlu membuang jauh-jauh rasa malas saja. Saat pagi hari sebelum yang lain bangun, atau malam hari sesaat setelah anak-anak tidur, gunakan sekitar 15-20 menit untuk menggunakan alat olahraga apa saja. Saya punya beberapa alat fitness murah meriah seperti mulai dari dumbbell sampai mini stepper yang biasa digunakan sambil menonton serial favorit di televisi, tentunya saat anak-anak sudah tidur.

Meskipun hanya dilakukan sebentar, namun bila kita konsisten dan melakukannya secara teratur maka hasilnya pasti terlihat. Bagaimana, masih bilang tidak punya waktu untuk olahraga?

Selamat Hari Olahraga Nasional!