Siapapun yang merasa pecinta buku pasti ingin punya perpustakaan sendiri. Setidaknya, suatu ruangan di mana kita bisa memajang semua buku koleksi dengan reading corner yang nyaman. Beberapa teman yang pernah berkesempatan melihat langsung perpustakaan di negara maju, ingin sekali membuat perpustakaan anak sejenis di Indonesia.
Bila kita amati, pola komunikasi tidak efektif pada menekankan pada penyampai pesan karena kurang mendengarkan dan lebih banyak bicara. Akibatnya dalam keluarga, rasa saling percaya tidak tumbuh dalam hubungan dan anak atau pasangan tidak belajar cara berkomunikasi dengan baik.
Dalam kondisi bencana, perempuan dan anak-anak mengalami peningkatan kerentanan, salah satunya disebabkan oleh empat kondisi kodrati perempuan: melahirkan, menyusui, menstruasi, dan hamil. Hal ini dapat menimbulkan beberapa dampak.
Suatu ketika, saya merasa sangat marah dan frustrasi dengan keadaan yang saya hadapi. Ditekan sana-sini, letih, dan harus menghadapi tangisan anak setiap saat. Bila biasanya saya bersabar menghadapi kerewelan anak saat sakit, kali itu emosi saya memuncak.
Saya penggemar cokelat, tetapi baru kali ini saya ke museum cokelat. Bukan, bukan di Swiss atau negara Eropa lain yang identik dengan oleh-oleh cokelatnya, tetapi di Yogyakarta. Kaget? Saya juga.
Selama si kecil belum bersekolah, Urban Mama dapat menerapkan metode Montessori di rumah agar si kecil tetap mendapatkan stimulasi yang optimal. Selain Mama mengedukasi diri sendiri tentang metode Montessori dan menyusun serta menerapkan kurikulum sederhana, apa saja yang dapat Mama lakukan untuk menerapkan metode Montessori di rumah?
Sebagai orangtua, kita akan selalu merasa senang saat si kecil bisa menjadi yang terbaik, misalnya dalam pelajaran di sekolah, lomba mewarnai, belajar mengaji, les berenang, dan sebagainya. Memang berusaha menjadi nomor satu itu penting, tetapi bagi saya, mengajari anak untuk kalah dan tetap lapang dada juga tak kalah pentingnya.